Home » » Biografi Singkat Imam An-Nawawi

Biografi Singkat Imam An-Nawawi

Biografi Singkat Imam An-Nawawi

Siapa yang tidak kenal dengan Imam Nawawi, Karyanya Riyadhus Shalihin yang begitu fenomenal sehingga salah satu Ulama kekinian menggelari kitab Riyadhus Shalihin sebagai “Majalah Dunia” yang dibaca oleh kalangan manapun.

Karya-karya beliau yang lain seperti: Syarah Shahih Muslim, Al-Adzkar, Al-Arbain An-Nawawiyah, Al-Irsyad fie Ulumil Hadits, Minhajuth thalibin, Raudhatuthalibin, Tahdzibul Asma’ wal Lughat, Attibyan fi Adabi Hamatil Al-Qur’an dan masih banyak lagi karya yang fenomenal.
Nama asli beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Muri bin Hasan bin Husein bin Mumammad bin Jum’ah bin Hijam An-Nawawi Ad-Dimasqi Asyafi’i. Beliau lahir pada bulan Muharam tahun 631 H. bertepatan dengan 1233 M.

Imam Nawawi adalah seorang pemikir muslim dibidang fikih dan Hadits. Beliau pindah ke Damaskus pada tahun 649 H dan tinggal di distrik RAwahibiyah. Ditempat ini beliau belajar dan sanggup menghafal kitab At-Tanbih hanya dalam waktu empat setengah bulan. Kemudian beliau menghafal kitab Al-Muhaddzabpada bulan-bulan yang tersisa dari tahun tersebut, dibawah bimbingan Syaikh Kamal Ibnu Ahmad.

Semasa hidupnya beliau selalu menyibukan diri dengan menuntut ilmu, menulis kitab, menyebarkan ilmu, ibadah, puasa, dzikir, sabar atas terpaan badai kehidupan. Pakaian beliau adalah kain kasar, sementara sorban beliau berwarna hitam dan berukuran kecil.
Imam Nawawi berguru kepada guru-guru yang amat terkenal seperti Abdul Aziz bin Muhammad al_ashari, Zainuddin bin Abdud Daim, Imaduddin bin Abdul Karim Al-Harastani, Zainuddin Abdul Baqa, Khalid bin Yusuf Al-Maqdisi An-Nabalusi, Jamaluddin bin Ash-Shairafi, Taqiyuddin Bin Abul Yusri, Syamsudin bin Abu Umar.

Beliau mempelajari Kutubus sittah, Al-Musnad, Al-Muwatta’ Syarhus Sunnahkarya Imam Bahgawi, Sunan D-Daruqthni, dan banyak lagi. Beliau juga mempelajari syarah Hadits Bukhari dan Muslim kepada ahli hadits Ibnu Ishaq Ibrahim bin Isa Al-Muradi.
Tidak terlupakan, beliaujuga medalami bidang ilmu ushul fikih kepada Syaikh Ali Al-Qadhi At-Taflisi, Ilmu Fikih kepada Syaikh Izzudin, Umar Al-Arbaly dan Syaikh Kamal Al-Arbaly, Beliau juga menekuni bahasa Arab dengan Syaikh Ahmad Al-Misry.

Syaikh Muhyiddin Al-Atthar menceritakan bahwa Imam Nawawi setiap harinya mempelajari duabelas pelajaran dengan berbagai macam disiplin ilmu. Selain itu beliau terjun didunia pengajaran dan menulis, sehingga banyak murid-muridnya yang  berkualitas, seperti Syaikh Al-Khatib Shadruddin sulaiman Al-Ja’fary, Syihabuddin Al-Arbady, Shihabuddin bin ja’wan, Alaudin Al-Athar. Dan yang meriwayatkan hadits darinya adalah Ibnu Abdil Fath, Al-Mazi, dan lainnya.

Ibnu Atthar, muridnya, pernah menceritakan bahwa Imam Nawawi tidak pernah menyia-nyiakan waktunya, baik isang maupun malam, bahkan dalam perjalanannya. Disamping itu, beliau juga dikenal dengan keseriusannya dalam ibadah, menjaga diri dari hal-hal yang syubhat, dan berupaya serius dalam membersihkan jiwanya.

Dikatakan oleh Syaikh Qathbuddin, “beliau satu-satunya pada masa hidupnya dalam keilomuan wara’, ibadah, dan tidak tamak kepada dunia, beliau juga punya kekuatan menghafal sehingga hafal kitab hadits, perawi-perawinya, shahih dan dhaifnya, serta beliau pusatnya dalam mengetahui mazhab Syafi’i.”

Selain mengajar dan menulis, beliau juga gencar dalam kancah dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar, serta member nasihat kepada siapa saja yang keluar di jalan Allah. Beliau pernah memberikan nasihat kepada para penguasa disaat melihat kondisi rakyat tidak mendapat hak-haknya. Beliau pernah menyurati raja Bahruddin.
Seorang ulama bernama Syaik Ibnu Farah berkata: “Imam Nawawi sampai pada tiga tingkatan yang mesti harus diambil dan diikuti; Ilmu, Zuhud, dan Ammar Makruf Nahi Munkar.”

Sebelum Meninggal Dunia beliau pergi mengunjung Baitul Maqdis, Kemudian pulang ditempat kelahiranya, Nawa, di daerah Damaskus, sehingga dating Ajalnya pada Tanggal 24 Rajab 676 H, Bertepatan dengan 1278 M. Semoga Allah Mengampuninya.

Share this article :
 
Support : WebsiteAll Rights